ANALISIS
VARIANS
(One Way Anava dan Post Hoc)
A.
DASAR TEORI
Anava satu jalur atau dalam
bahasa Inggris dikenal dengan nama One
way anava yaitu merupakan salah satu cara
statistika parametrik untuk
menganalisiskan variabel dari hasil eksperimen atau pengamatan sehingga dapat digunakan untuk menguji perbedaan
rata-rata skor. Dengan kata lain anava satu jalur dapat digunakan
untuk menguji adanya perbedaan antara 3 atau lebih data kelompok berskala
interval dan atau rasio dari satu variabel bebas.
Cara
untuk menghitung anava
satu jalur yaitu:
- Dengan perhitungan
jumlah kuadrat (sum of squares) total
(JKt) rentang antar
kelompok (JKa) dan rentang dalam
kelompok (JKd). Untuk menghitung masing-masing nilai JK digunakan rumus:
Dimana:
suku koreksi (sk) atau corection factor (c) |
-
Menghitung derajat
kebebasan (degree of freedom ) total (dbt) antar kelompok (dba)
dalam kelompok (dbd) rumusnya
yaitu :
1. dbt = N-1
2. dba
= K-1
3. dbd
= N-k
Dimana N = jumlah subyek
K= jumlah kelompok data.
Menghitung rata- rata kuadrat (mean of squares)
antar kelompok (RKa) dan dalam kelompok yaitu (RKd) dengan rumus:
- Menghitung nisbah atau rasio F dengan rumus
yaitu:
- Melakukan
uji signifikansi
Dengan cara membandingkan harga F
hitung dengan F tabel dengan taraf 5%, dan taraf 1%.
Post Hoc Test (LCD dan HSD)
Uji
F dalam analisis varians (One way anava) hanya
memberikan indikasi ada tidaknya beda antara-antara mean populasi. Jika tedapat beda signifikan, peneliti lebih lanjut ingin mengetahui bagaimana
signifikanya beda-beda tersebut. Dan uji F sendiri tidak memberikan berapa besar
derajat beda antara satu mean dan satu mean lainya. Oleh karena itu diperlukan uji Post hoc test, post hoc test adalah uji
yang digunakan dalam menentukan derajat beda dua mean, terdapat dua uji yaitu:
- Uji
HSD (Higly significance difference)
→HSD 0.05 antara
Dimana
:
MSE
: mean square error pada tabel
anava
-
Uji LSD (Least
significance difference) yaitu
Untuk lebih jelasnya silahkan melihat contoh pengerjaan dalam file berikut ini:
0 Comments