ESTIMASI
A. Dasar Teori
1. Penaksiran atau Estimasi
Penaksiran atau estimasi adalah metode untuk memperkirakan nilai populasi dengan menggunakan nilai sampel. Nilai penduga disebut estimator, estimator yang baik adalah tidak bias,memiliki varians minimum, efisien dan konsisten. Terdapat 3 penaksir parameter, yakni : estimasi rata-rata µ, estimasi proporsi, dan estimasi simpangan baku.a. Penaksir
Simbol dari parameter populasi adalah (baca: tetha). bisa berupa rata-rata µ, proporsi π, simpangan baku σ, dll. Jika tidak diketahui, maka ditaksir dengan harga (baca: tetha topi) yang dinamakan penaksir. Maka dapat dikatakan bahwa = dan menunjukkan harga yang sebenarnya. Namun tidak menutup kemungkinan menaksir dengan terlalu tinggi atau sebaliknya.
Berikut adalah ciri penaksir yang baik :
1. Penaksir dikatakan takbias apabila rata-rata semua harga sama dengan .
2. Penaksir yang memiliki varians minimum adalah penaksir yang memiliki varians terkecil di antara seluruh penaksir untuk parameter yang sama.
3. Penaksir dikatakan konsisten apabila ukuran sampel n mendekati ukuran populasi dan menyebabkan mendekati .
b. Cara menaksir
Jika parameter ditaksir dengan harga tertentu, maka disebut penaksir. Secara umum adalah penaksir untuk µ.titik taksiran untuk suatu parameter µ harganya berlainan tergantung pada harga yang didapat dari sampel yang ada. Untuk lebih meyakinkan, dapat digunakan interval taksiran/selang taksiran untuk menaksir nilai parameter diantara batas dua nilai. Pada pelaksanaannya, terlebih dahulu harus mencari interval taksiran yang sempit dengan derajat kepercayaan yang memuaskan. Derajat kepercayaan menaksir disebut koefisien kepercayaan yang dinyatakan dalam bentuk peluang.
Dalam menentukan nilai interval taksiran parameter dengan koefisien kepercayaan , ambil sampel secara acak, kemudian hitung nilai statistik yang diperlukan. Rumus yang digunakan untuk menghitung peluang parameter antara A-B.
0 Comments