PENGUJIAN HIPOTESIS
(Prinsip pengujian hipotesis, uji perbedaan atau
persamaan 2 rata – rata dan 2 proporsi)
A. Dasar Teori
Kata hipotesis berasal dari Yunani, yaitu “hupo” yang Bahwa sementara dan “thesis”
yang Bahwa pernyataan. Jadi hipotesis adalah pernyataan sementara yang
masih lemah kebenarannya, sehingga masih perlu diuji. Macam hipotesis
ada dua, yaitu:
- Hipotesis penelitian: adalah hipotesis kerja/ hipotesis alternatif (Ha/ H1), dirumuskan untuk menjawab permasalahan dengan memakai teori yang relevan dengan masalah penelitian belum berdasarkan fakta serta dukungan data yang riil. Ha /H1 dirumuskan dengan kalimat positif.
- Statistik hipotesis: adalah pernyataan mengenai populasi yang akan diuji berdasarkan data sampel. Yang diuji di sini adalah hipotesis nol (H0) yang merupakan pernyataan tidak adanya hubungan, perbedaan, dan pengaruh antara populasi dengan statistik. H0 dirumuskan dengan kalimat negatif.
Macam hipotesis penelitian:
- Hipotesis deskriptif: hipotesis yang tidak membandingkan antar variabel, dirumuskan untuk menjawab masalah taksiran.
- Hipotesis komparataif: hipotesis yang bersifat membedakan antar variabel.
- Hipotesis asosiatif : hipotesis yang menjawab masalah hubungan antar variabel, baik bersifat sama,sebab-akibat, dan pengaruh.
- Menolak hipotesis yang seharusnya diterima.
- Menerima hipotesis yang seharusnya ditolak.
- Hipotesis direksional : adalah hipotesis yang arahnya sudah jelas.
Hipotesis direksional terdiri dari dua, yaitu :
a.
Uji pihak kiri : apabila hipotesis pasangan Ha dinyatakan dengan
kalimat “paling tinggi, paling banyak, maksimum, dan sejenisnya”
dinyatakan dengan tanda lebih kecil (<). Sebaliknya H0 dinyatakan
dengan kalimat “paling rendah, paling kecil, paling sedikit, minimum,
dan sejenisnya.” Dinyatakan dengan tanda lebih besar sama dengan (
> ). Diuji dengan uji satu pihak yaitu uji pihak kiri.
b.
Uji pihak kanan : apabila hipotesis pasangan Ha dinyatakan dengan
“rendah, paling sedikit, paling kecil, minimum, dan sejenisnya”
dinyatakan dengan tanda lebih besar ( > ). Sebaliknya H0
dinyatakan dengan kalimat “ paling tinggi, paling banya, paling besar,
maksimu, dan sejenisnya” dinyatakan dengan tanda lebih kecil sama dengan
( < ). Diuji dengan uji satu pihak yaitu uji pihak kanan.
jika-t_tabel (<) t_hitung maka H_0 diterima dan H_a ditolak
2. Hipotesis non-direksional.
Adalah
hipotesis yang tidak menunjukkan arah tertentu. Apabila rumusan Ha
dinyatakan dengan kalimat tidak sama dengan (≠), maka sebaliknya Ho
dinyatakan dengan kalimay sama dengan (=). Diuji dengan uji dua pihak
0 Comments