STATISTIKA DESKRIPTIF 1
(TABEL DAN GRAFIK)
A. DASAR TEORI
1. Pengertian Data:
Data adalah catatan atas kumpulan fakta (Dani Vardiansyah, 2008: 3) dalam wikipedia bahasa Indonesia disebutkan bahwa data juga bisa berarti suatu kumpulan informasi yang ditunjukkan dalam huruf dan angka yang didapatkan dalam suatu penelitian atau pengamatan.
2. Tabel Distribusi Frekuensi:
Tabel distribusi frekuensi dapat menunjukkan bentuk suatu data yang diamati. Menurut keterangan pada salah satu laman di situs academia.edu menyatakan bahwa tabel distribusi frekuensi dibuat untuk menyederhanakan bentuk dan jumlah data sehingga memudahkan pembaca dalam memahami suatu data tersebut.
Cara menyajikan tabel distribusi frekuensi, adalah dengan mempersiapkan data yang hendak dihitung, menentukan nilai paling rendah dan paling tinggi dari data tersebut. Kemudian menghitung rentang data tersebut, dimulai dari data yang memiliki nilai tertinggi dikurangi data yang meiliki nilai terendah, seperti dalam rumus berikut:
Nilai Range= nilai max - nilai min (1.1)Setelah kita hitung menggunakan persamaan (1.1) selanjutnya adalah mencari rentang interval, dapat menggunakan rumus berikut:
Kelas interval= 1+3,3 log n (1.2)Setelah menghitung persamaan (1.2) langkah selanjutnya yaitu menentukan panjang kelas interval, dapat digunakan rumus sebagai berikut:
Nilai Range/Kelas Interval (1.3)
3. Tabel data statistik
Dalam praktik sehari harinya banyak sekali digunakan model penyajian data, diantaranya yang paling umum dan sering digunakan adalah tabel, diagram batang, diagram garis, diagram lingkaran, diagram lambing, dan lain sebagainya. Namun dalam pembahasan saat ini hanya akan membahas histogram, poligon dan ogive.
A. Histogram
Menurut situs wikipedia bahasa Indonesia histogram adalah tampilan grafis dari tabulasi frekuensi yang digambarkan dengan grafis batangan sebagai manifestasi data binning. Adapun cara atau langkah langkah dalam membuat suatu histogram adalah sebagai berikut:1. Pertama buatlah tabel distribusi frekuensi terlebih dahulu.
2. Kemudian gambar sumbu x untuk nilai dan sumbu y untuk frekuensi, dimana variabel x merupakan data yang diolah sedangkan untuk variabel y adalah data frekuensi yang dihitung.
3. Kemudian tarik garis agar kedua sumbu tersebut sinkron.
4. Setelah itu adalah membuat sumbu x dengan cara mengurangkan batas bawah dari kelas interval dengan nilai atau faktor koreksi 0,5.
B. Poligon
Poligon dapat berupa grafik yang memiliki kaitan dengan histogram, pada poligon ini terdapat suatu garis tengah pada sisi atas dan menghubungkan garis tersebut ke sisi yang lain, sehingga saling terhubung.Cara membuat poligon itu sendiri adalah sebagai berikut:
1. Pertama kita buat sebuah histogram terlebih dahulu.
2. Setelah itu kita tentukan nilai tengah dari setiap nilai kelas, menggunakan rumus berikut ini:
Nilai tengah=1/2 (batas bawah kelas+batas atas kelas) (1.4)
3. Kemudian kita tarik garis untuk menghubungkan nilai tengah pada sisi atas histogram ke sisi yang lain, secara terus menerus dan tidak terputus.
C. Ogive
Ogive adalah grafik dari frekuensi kumulatif. Dapat juga disebut sebagai diagram garis yang menggambarkan suatu data yang mana pada sumbu – sumbunya memiliki nilai.Cara membuat ogive hampir sama ketika kita membuat sebuah histogram, yang perlu kita lakukan diawal adalah membuat tabel distributif frekuensi terlebih dahulu, setelah itu kemudian kita hitung masing masing nilai dari frekuensi kumulatif kurang dari dan nilai frekuensi kumulatif lebih dari. Setelah itu kita hubungkan garis secara terus menerus dan tidak terputus.
Untuk lebih jelasnya silahkan melihat contoh pengerjaan dalam file berikut ini:
0 Comments